Rabu, 30 Desember 2009

Spinning Heel kick - Training on the heel.MOD

Jeet Kune Do vs. Kung fu (Traditional).

http://library.thinkquest.org/16082/practice/index.html
http://www.wustaekwondo.com/techniques/technique-home.htm
http://www.karate.com/karate-videos
10. Judo, Jepang
Justify Full
Judo ditemukan atau didirikan oleh Kano Jigoro, yang sering diganggu pada masa kecilnya, sekitar 1860 sampai 1870. Dengan mengambil berbagai kemampuan dasar beladiri yang berkembang, Kano menambahkan teknik lemparan untuk menciptakan Judo. Arti kata Judo adalah “jalan lembut” yang berarti kira2 menggunakan kekuatan lawan untuk melawan dirinya sendiri. Karena prinsip inilah, maka Judoka tidak harus lebih kuat daripada lawannya. Fokus utama Judo adalah melempar dan kuncian tanah, daripada memukul atau menyerang.
9. Aikido, Jepang

Aikido diperkenalkan pada awal 1900an, dengan para pengikutnya belajar untuk menggunakan kekuatan dan energi lawan untuk menjatuhkan mereka. Para murid diajarkan untuk tetap menjaga kondisi penyerangnya, dan diajarkan untuk melumpuhkan tanpa melukai. Penggunaan senjata juga sering ditemui dalam aikido, dan para pengikutnya diajari untuk bertahan melawan tongkat, pedang dan bahkan pisau. pendiri Aikido, Morihei Ueshiba, berkata bahwa untuk menjadi pengikut Aikido yang sukses, para murid harus “menerima 99% serangan lawan dan menatap wajah kematian tanpa takut.”
8. Krav Maga, Israel

Beladiri wajib pengawal presiden Israel, seni bela diri ini tanpa aturan, dan keras. Bela diri ini tidak pernah dilatih untuk olahraga, karena benar2 ditujukan untuk menghancurkan penyerang dengan berfokus pada area vital lawan, misalnya selangkangan dan mata, dan bahkan mengijinkan penggunaan kepala sebagai senjata dan berbagai benda yang ada sebagai senjata. Pendekatan bela diri ini dibagi tiga langkah: Hadapi ancaman, cegah lawan untuk melakukan serangan kedua, dan netralkan lawan.
7. Jujutsu, Jepang

Ketika samurai Jepang kehilangan semua senjata, mereka akan beralih ke penggunaan Jujutsu (seni lembut). Jujutsu berkembang dengan berfokus pada lemparan, kuncian dan menggulingkan diri. Tapi tidak seperti bela diri lain, Jujutsu lebih banyak bergerak ke “apa aja boleh”. Secara tradisional, para murid diajarkan berbagai taktik “curang” seperti mencolok mata, menggigit, yang jika digunakan dengna tepat, dapat membunuh lawan. Bela diri ini sangat efektif jika digunakan pada pertempuran jarak pendek.
6. Ninjutsu, Jepang

Beladiri misterius ini biasa digunakan oleh kaum pembunuh dan para pejuang gerilya Jepang. Ninjitsu mengajarkan berbagai cara untuk mengejutkan lawan dan mengalahkan lawan, dengan arah perkembangan untuk membunuh. Selain kaki, tangan, berbagai senjata diajarkan juga, termasuk teknik menyelinap dan melarikan diri secara efektif.
5. Tae-kwondo, Korea

Te-kwondo memiliki arti “jalan kepalan dan kaki”, beladiri ini berkembang pesat pada setelah era PD II, ketika Jepang mengakhiri pendudukan atas Korea. Bela diri ini terkenal atas tendangannya yang mencengangkan, dan menggabungkan antara kemampuan fisik dan kekuatan mental. Pemengang sabuk hitam beladiri ini mencapai 3 juta orang di seluruh dunia.
4. Kung fu, Cina

Bela diri cari Cina ini berarti secara harfiah: Kesuksesan yang diraih dengan jalan yang berat dan panjang, dan merupakaan beladiri paling tua di dunia. Semenjak diperkenalkan oleh Kaisar Huangti, 2,698 sebelum Masehi, telah berkembang puluhan ribu aliran Kungfu. Secara tradisional, beladiri ini diajarkan oleh para biksu Shaolin, dengan penekanan utama pada moralitas dan filosofi, dimana nilai kerendahan hati, kepercayaan, dan kesabaran, serta penghormatan di tekankan.
3. Karate, Jepang

Diturunkan dari kata yang berarti “tangan kosong”, Karate diperkenalkan sebagai beladiri tanpa senjata. Berbagai teknik Karate diperkirakan berawal dari tahun 1300-an, walaupun penulis “10 Precepts of Karate”, Anko Itosu, bapak karate modern, menuliskan buku tersebut pada 1908. “Karate adalah teknik yang mengubah tangan dan kaki menjadi tombak” demikian tulis Anko. Pada buku tulisan Anko, karate dapat dipakai sebagai,”… cara mengindari perkelahian jika dihadang penjahat.”
2. Brazilian Jiu-jitsu, Brazil

Walaupun didirikan di Brazil, pendiri bela diri ini adalah Mitsuyo Maeda, seorang petarung dari Jepang, yang memenangkan lebih dari 2000 pertandingan dan dianggap sebagai manusia paling tangguh. Maeda bertemu dengan keluarga Gracie di Jepang pada 1914, dan semenjak saat itu juga keluarga Gracie dianggap sebagai keluarga pertama beladiri ini. Penekanan pada lemparan dan groundwork menjadikan olahraga ini populer di kalangan pengguna olahraga campuran
1. Muay Thai, Thailand

Mirip sekali dengan kickboxing, tapi bedanya, pukulan dibawah sabuk, siku dan dan lutut semua boleh dipergunakan. Muay Thay susah sekali diperkirakan kapan tepatnya lahir kapan, tapi berbagai elemen dari beladiri ini dapat ditemui di beladiri Jepang dan India. Popularitas beladiri ini mulai muncul pada 1800an. Secara tradisi, bela diri ini sangat terstruktur, dengan berbagai ritual yang menunjukkan penghormatan kepada lawan. Sekarang beladiri ini lebih berfokus sebagai penggunaan badan sebagai senjata, kepalan, tulang kering, siku, lutut, dan berbagai hal lain untuk mengalahkan lawan. Inilah yang membuat bela diri ini berharga, karena semua bagian tubuh dapat digunakan sebagai senjata.

http://terselubung.blogspot.com/2009/07/10-beladiri-utama-di-dunia.html
Aikido merupakan bentuk modern seni beladiri tradisional Jepang. Aikido diciptakan oleh Morihei Ueshiba (1883-1969), seorang jenius dalam bidang seni beladiri tradisional Jepang. Beliau mempelajari berbagai macam jenis beladiri dan meramunya dengan pemahaman filosofis yang dalam menjadi sebuah beladiri baru yang mumpuni.
Aikido merupakan transformasi dari seni beladiri tradisional Jepang karena Aikido tetap mewarisi nilai-nilai luhur dari sebuah beladiri (budo) yang diramu dengan prinsip-prinsip spiritual universal yang menekankan pada prinsip kasih sayang.
Hal ini merupakan suatu lompatan sejarah dalam dunia seni beladiri. Sebelumnya seni beladiri diciptakan untuk melatih tubuh dan jiwa agar mampu menghadapi setiap situasi, hambatan dan tantangan dengan mengharapkan hasil akhir menjadi pemenang, seorang petarung yang tangguh. Dalam Aikido yang terjadi justru sebaliknya, seseorang melatih diri melalui latihan agar dapat melatih tubuh dan juga dapat mengalahkan ‘dirinya sendiri’, karena menurut O’Sensei (panggilan untuk Morihei Ueshiba) kemenangan yang sejati adalah kemenangan pada ‘diri sendiri’ terhadap egoisme, ketamakan, iri dan dengki, korupsi dan lain-lain yang merupakan ‘musuh’ dalam diri manusia. Itulah yang harus dicapai oleh setiap praktisi Aikido agar dapat memahami Aikido dengan benar. Maka tidak mengherankan, jika Aikido menjadi sangat terkenal dan sangat diminati oleh berbagai lapisan masyarakat baik di Jepang maupun di dunia internasional.
Aikido sering diterjemahkan sebagai ‘Seni Damai’, dalam teknik-tekniknya banyak dipengaruhi oleh teknik-teknik aiki-jujistsu terutama Daito Ryu Aiki-jujutsu berupa kuncian, bantingan atau lemparan, juga sangat dipengaruhi oleh gerakan/langkah-langkah dalam seni pedang (kenjutsu) ataupun tongkat (jojutsu). Oleh karena itu dalam pelatihan Aikido, akan terlihat latihan baik dengan tangan kosong (tai-jutsu) atau menggunakan teknik senjata (buki-wasa). Dalam teknik Aikido, setiap serangan akan dinetralisir dengan kucian ataupun lemparan yang berpola lingkaran, sirkuler atau bahkan spiral. Dengan pola demikian, ‘benturan’ tenaga dari penyerang akan semakin berkurang sehingga dalam bahasa awam dikatakan seperti meminjam tenaga lawan. Hal inilah salah satu faktor yang membuat Aikido dapat dipelajari oleh semua lapisan usia dari anak-anak, remaja, orang tua bahkan sampai lansia.

Morihei Ueshiba

Morihei Ueshiba (1883-1969) merupakan ahli seni beladiri terbesar dalam sejarah. Dialah penemu Aikido, yang dapat diartikan sebagai “Seni Damai”. Morihei Ueshiba disebut oleh para muridnya sebagai O’Sensei, yang berarti Guru Besar. Pernyataan-pernyataan berikut diperoleh dari Morihei Ueshiba melalui percakapan, puisi, kaligrafi dan tradisi oral

Satu
Seni Damai berawal dari dalam diri kita sendiri. Senantiasalah bekerja dengan Seni Damai. Setiap orang mengandung jiwa yang dapat dibina, badan yang dapat dilatih sedemikian rupa, melalui suatu cara yang sesuai dengan keadaannya. Kita berlatih tekun hanya untuk menyadari adanya suatu keagungan yang hidup di dalam diri kita, dan untuk mewujudkan penerangan sejati di dalam setiap individu. Pupuklah kedamaian dalam hidupmu dan kemudian gunakanlah Seni itu pada semua orang yang kita temui.

Dua

Seseorang tidak memerlukan gedung, kekuasaan, uang atau status untuk melatih Seni Damai. Surga ada tepat di tempat kita berada, dan disitulah kita berlatih.

Tiga
Semua hal, kebendaan maupun kejiwaan, berasal dari satu sumber dan berhubungan erat satu sama lain, sebagaimana layaknya satu keluarga. Masa lalu, sekarang, dan masa depan semuanya terkandung dalam satu kekuatan hidup. Alam semesta tercipta dan dibangun dari satu sumber, dan kita ikut berevolusi melalui proses penyatuan dan harmonisasi yang optimal

Teknik-teknik Aikido sebagai beladiri perkelahian cepat dan jarak dekat (close combat) banyak dipengaruhi oleh :

* Teknik Bantingan Judo Kodokan Jigoro Kano
* Teknik Kuncian Jujutsu gaya Sokaku Takeda (Bapak Jujutsu)
* Teknik Pedang (Kenjutsu), dan
* Teknik Toya berpedang/ straight spear (Yarijutsu)

Pada umumnya Aikido tidak menggunakan tendangan kaki, tapi dalam hal-hal yang sangat khusus, teknik kaki (ashi waza), juga diajarkan. Inipun dengan catatan pada Aikidoka tingkat Dan keatas. Di Indonesia, ashi waza nyaris tidak diadakan.

Aikido cocok untuk perkelahian ruangan sempit maupun melawan beberapa penyerang (multiple attacker), dan dapat dipelajari oleh pria dan wanita segala umur. Untuk anak-anak minimal 10 tahun.

* Teknik-teknik (waza) Aikido sebenarnya tergolong sederhana. Ada 2 (dua) hal pokok, yaitu
* Nage waza (melempar/membanting/proyeksi) dan
* Kihon waza (termasuk teknik kuncian/immobilisasi)
* Di dalam Dojo, Aikido menggunakan 4 (empat) pola dasar latihan, yaitu
* Tachi waza (teknik berdiri melawan berdiri),
* Suwari waza (teknik duduk melawan duduk),
* Hanmi handachi (teknik duduk melawan berdiri), dan
* Kaeshi waza (melakukan teknik dengan membuka serangan sebagai pancingan).

Dalam pelatihan, Aikido lebih mengutamakan keadaan badan yang rileks, mengendur. Dalam pengertian rileks sangat berbeda dengan lembek. Rileks, adalah energi yang terpusat dan terkontrol. Jadi, mempelajari Aikido adalah membiasakan kondisi badan selalu dalam keadaan rileks. Badan dan otot-ototnya yang sudah terkondisi dalam keadaan mengendur rileks ini akan terbawa dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi seperti ini akan menghasilkan suasana psikologi yang positif. Pikiran dan badan akan dalam keadaan rileks dan sadar.

Sebagai contoh adalah ketika anda pertama kali pergi ke dokter gigi. Saat anda duduk di kursi dokter gigi dan dokter gigi anda berkata, rileks saja! Kemudian anda mengendurkan otot-otot badan secara otomatis. Dengan badan beserta otot-otot yang mengendur secara terkontrol akan menimbulkan rasa nyaman, menurunkan temperatur emosi.

Keadaan rileks pun dapat dijumpai pada aktifitas yoga, hypnotheraphy, bahkan meditasi sekalipun, selalu ditekankan pada kondisi rileks total untuk mencapai keadaan alpha.

sumber dari : GOOGLE.COM

murihe oishiba

Aikido dilahirkan di periode Iwama, baik scr nama maupun teknik, nama “Aikido” diusulkan beberapa pengurus Aikido Hombu, salah satunya Hirai Minoru. Kelahiran beladiri Aikido ini memang berdiri sendiri dan ekslusif sifatnya. Artinya tidak merupakan pecahan/anak/cabang suatu beladiri karena secara filosofi, sudut, eksekusi dan metode teknik pelatihan berbeda dengan beladiri yang exist di Jepang kala itu.

Teknik-teknik aikido merupakan metaforfosis dari beladiri Daito Ryu AikiJujutsu, tapi secara eksekusi amat sangat berbeda dan bertolak belakang prinsipnya !!! Yang ngomong ini bukan saya tapi head instructor Iwama juku yaitu Morihiro Saito 9th Dan.

Jadi jika sekarang ada Sensei atau instruktur yang melakukan teknik, harapannya murid2 bisa membedakan mana yang aikido maupun aikijujutsu, kalau belum bisa silahkan tanya Sensei yang bersangkutan,
apakah tekniknya berasal dari Aikijujutsu atau Aikido?

O Sensei sendiri berguru secara langsung pertama kali ketika bertemu S Takeda di sebuah penginapan, kemudian memperdalam lagi ketika mengundang gurunya ke Ayabe, dan akhirnya mendapatkan license instructor. Tapi jangan anggap kalau O Sensei menguasai misteri Aiki seluruhnya, O Sensei memperoleh pencerahan sendiri tentang makna Aiki dan kemudian mengembangkan nya sesuai dengan spiritual enlightment yang di perolehnya.

Setelah periode itu otomatis seluruh hidupnya diabdikan ke beladiri aikijujutsu ini, bahkan terakhir mengajar di Osaka, di koran Asahi, sebagai instruktur Aikijujutsu.

Informasi di atas diperoleh dari buku referensi, karangan John Steven, Oscar Ratti, K., Aiki News Video, Ueshiba, Historian Aikido Journal, excerpt dari murid2 O Sensei : Tohei Sensei, Shirata R, Morihiro S, dll.

Bela diri Daito Ryu Aikijujutsu sendiri berasal dari beladiri Oshikiuchi dan Ono Ha Itto Ryu, beladiri Oshikiuchi sendiri berkembang menjadi beberapa aliran. Daito Ryu Jujutsu berkembang secara bebas menurut kreasi pendirinya yaitu S. Takeda, dan mencapai puncaknya ketika teknik ini menjadi Daito Ryu Aikijujutsu.

Sedangkan Oshikiuchi merupakan beladiri rahasia di kalangan Aizu Clan dan Takeda Clan. Praktisi senior dan jujutsu aliran ini sudah mengenal sejarah ini berikut simbol-simbol rahasia (Mon/Crest) dan prinsip-prinsip yang terdapat di scroll tiap-tiap aliran.

Sekedar informasi, dalam periode perang saudara di Jepang (SHOGUNATE), masing2 keluarga/marga memegang suatu keahlian tertentu dan dibagi berdasarkan divisi-divisi sesuai persenjataan dan teknik beladiri yang dikuasai. Masing keluarga memiliki satu simbol, yang mewakili beladiri dan teknik bertempurnya, masing-masing Ryu-Ha di Jepang mewakili satu keluarga tertentu.

Untuk So Doshin (pendiri Shorinji Kempo) tercatat pernah belajar aikijujutsu aliran Hakko Ryu, sepertinya memiliki hubungan juga dengan O’Sensei, bahkan di video ketika O Sensei mengajar di Asahi newspaper, ada So Doshin yang hadir walaupun tidak ikut berlatih.

Dari data sejarah-sejarah yang ada tidak menunjukkan adanya kaitan antara beladiri Daito Ryu dan beladiri dari Cina dan sebaliknya. Karena filosofi dan makna simbol-simbol yang terkandung di beladiri tersebut sangat ancient sifatnya dan dapat dilacak mundur hingga ke zaman Prince Yoshimitsu.

Jumat, 21 Agustus 2009

BISA AJA

ADA APA HARI INI

Kamis, 20 Agustus 2009