Senin, 26 April 2010

Kihon Dosa (Yoshinkan Aikido) - Boaz July 2008

Senin, 05 April 2010

Teknik (Waza)

Teknik (Waza)
Waza/Teknik:
Ikkyo : Kuncian pertama, nama lainnya ude osae
Nikkyo : Kuncian kedua, nama lainnya kote mawashi
Sankyo : Kuncian ketiga, nama lainnya kote hineri
Yonkyo : Kuncian keempat, nama lainnya tekubi osae
Gokyo : Kuncian kelima, nama lainnya kuji osae
Kotegaeshi : Kuncian pergelangan tangan diputar keluar
Hijigime : Kuncian pada siku tangan
Kokyu nage : Gerakan dengan napas (teknik dengan banyak variasi)

Shiho nage : Lemparan empat arah
Irimi nage : Lemparan menyusup, sering disebut sebagai "teknik 20 tahun"
Koshi nage : Lemparan dengan pinggang
Kaiten nage : Lemparan melingkar/berputar
Sumi otoshi : Jatuhan sudut
Sume gaeshi : Lemparan sudut
Aiki otoshi : Jatuhan dengan masuk ke dalam dan menyapu kaki Uke
Aiki nage : Lemparan dengan menjadi seperti batu besar di depan Uke

Pegangan:
Katatetori : Pegangan satu tangan di pergelangan tangan
Katatori : Pegangan di puncak lengan (bahu)
Kosatori : Pegangan satu tangan di pergelangan yang searah (ai hanmi)
Hijitori : Pegangan pada siku tangan
Sodetori : Pegangan pada sengan baju
Munatori : Pegangan satu atau dua sisi kerah baju
Gyakutori : Pegangan dengan tangan terbalik
Ryotetori : Pegangan dua tangan pada kedua pergelangan tangan
Ryokatatori : Pegangan pada kedua bahu
Ryohijitori : Pegangan dua tangan pada dua siku tangan
Morotetori : Pegangan dua tangan pada satu tangan
Ushiro eritori : Pegangan pada kerah baju dari belakang
Ushiro Ryotetori : Pegangan dua tangan pada kedua tangan dari belakang
Ushiro Ryokatatori : Pegangan pada kedua bahu dari belakang
Ushiro Ryohijitori : Pegangan pada kedua siku tangan dari belakang
Ushiro tekubi shime : Cekikan dari belakang

Serangan:
Shomen uchi : Pukulan pedang ke arah kepala
Yokomen uchi : Pukulan pedang ke samping kepala
Tsuki : Pukulan
Oi tsuki : Pukulan lurus
Mune tsuki : Pukulan ke arah bagian sabuk (aplikasi menusuk pisau)
Gyaku tsuki : Pukulan dengan tangan belakang
Gedan tsuki : Pukulan ke bawah
Chudan tsuki : Pukulan ke tengah
Jodan tsuki : Pukulan ke atas
Atemi : Pukulan ke arah titik vital
Kensai : Leading, atemi untuk mengantisipasi di awal serangan

Dasar-dasar Aikido

Dasar-dasar Aikido

CHUSHIN-RYOKU

TENAGA DARI GARIS PUSAT
Menjaga garis pusat anda tetap lurus Salah satu dasar-dasar Aikido adalah prinsip mempertahankan suatu garis pusat lurus pada tubuh. Bagi hampir semua orang, bahkan bila mereka mencoba untuk berdiri lurus/tegak, garis pusat mereka tidak benar-benar lurus. Bahkan bila kita berdiri lurus dan memfokuskan untuk menjaga garis pusat kita tetap, kita akan kehilangannya lagi begitu kita bergerak Jika ini terjadi, maka maksud dari aikido, mengembangkan tenaga pernafasan, menjadi tidak mungkin. Jika kita mampu menjaga suatu garis pusat yang kuat kearah manapun kita bergerak, kita memiliki tenaga yang terfokus. Dengan menbentuk tenaga yang terfokus ini, kita juga mendukung postur yang kuat, konsentrasi, dan kekuatan pernafasan. Untuk mengembangkan tenaga yang terfokus, latihan pertama yang penting adalah kamae. Sekali anda telah mendapatkan pusatyang stabil pada kamae anda,anda akan mampu untuk menjaganya dalam melakukan teknik-teknik anda.

* Bahkan bila uke bertahan sehingga teknik anda tidak lagi efektif, dengan mengunci pinggul anda dan mempertahankan suatu garis pusat yang lurus, tenaga anda akan mengalir keluar.

* Bila anda memiliki garis pusat yang terfokus secara kuat, meskipun anda berdiri dengan satu kaki anda masih akan tetap mampu mempertahankan tubuh yang terpusat.


SHUCHU-RYOKU

TENAGA TERFOKUS
Tenaga yang dihasilkan dari menyatukan keseluruhan tubuh

Bila kita menggunakan kekuatan fisik, maka secara normal kita mengasumsikan kita bergantung pada tenaga otot-otot kita. Namun demikian, di Aikido, tenaga dari pinggul, lutut, perut, dan seterusnya, digabungkan bersama dan kemudian difokuskan ke satu titik, apakah itu kelengan atau pundak atau siku, dan dengan cara itu tenaga yang kita hasilkan lebih besar daripada tenaga dari otot-otot secara sendiri-sendiri. Tenaga ini disebut shuchu-ryoku, atau tenaga terfokus.
Jika tubuh secara keseluruhan bergerak dengan cara yang tidak terfokus, jenis tenaga ini tidak dapat dihasilkan. Dengan menggunakan shuchu-ryoku, semua tenaga yang digabungkan bersama dari keseluruhan tubuh dapat disalurkan melalui dan ke satu titik.. Jika salah satu bagian terlalu cepat, atau terlambat, ia tidak akan bekerja. Jika keseluruhan tubuh terintegrasi ketika bergerak, tenaganya akan berupa tenaga dari garis pusat terfokus yang terkonsentrasi ke satu titik. Dengan kata lain, shuchu-ryoku adalah chushin-ryoku pada tingkat eksrimnya.
Untuk mengembangkan shuchu-ryoku, adalah penting untuk tidak bergantung kepada kekuatan tubuh bagian atas. Jika anda menggunakan kekuatan tersebut, aliran energi akan terhenti dan anda tidak akan mampu untuk menyalurkan shuchu-ryoku. Dengan demikian, dalam mengembangkan tenaga yang terkonsentrasi, adalah penting untuk memastikan bahwa tubuh anda berada dalam keadaan rileks.
Dalam teknik-teknik aikido, adalah sepenuhnya melalui tenaga yang terkonsentrasi inilah kekuatan teknik dapat tercipta.Tujuan berlatih teknik-teknik dasar adalah untuk mengembangkan kemampuan tubuh untuk menghasilkan shuchu-ryoku.
Trik untuk konsentrasi tenaga terletak di jempol kaki. Bila kita menetapkan jempol kaki kelantai, tenaga akan datang ke pinggul. Terhadap tenaga tersebut kemudian anda dapat menambahkan akselerasi aksi "pegas" oleh lutut. Jika gerakan-gerakan inti dilakukan bersamaan, suatu tenaga yang sangat kuat akan timbul.
Karena inilah, mengembangkan kemampuan jempol kaki melalui, misalnya, teknik-teknik berlutut adalah sangat penting.

* Satu contoh dari shuchu-ryoku. Bahkan dengan hanya menggunakan jari telunjuk, dengan mengkonsentrasikan energi anda, anda dapat menghasilkan tenaga yang besar.


KOKYU-RYOKU

TENAGA PERNAFASAN
Menyertakan kepekaan, pernafasan, dan ritme secara bersamaan kedalam suatu tenaga yang terfokus
Tenaga pernafasan adalah hal yang dihasilkan pada titik dimana tenaga kita yang terfokus mengalami kontak dengan orang lain. Disini, persoalan spirit (jiwa) dan ritme (penentuan waktu) adalah masalah penting dan mendasar.
Masalah spirit adalah bagaimana menjadi "kosong". Anda harus menghilangkan perasaan akan " Saya akan melakukan ini….. Saya akan mencoba hal itu …" tapi justru anda harus berada dalam keadaan pikiran yang tenang dan tenteram. Dengan demikian anda akan mampu untuk membaca gerakan orang lain dan memahami aliran energinya. Kemudian secara alamiah merasakan akan kemana garis serangan anda sendiri.
Dengan cara ini anda dapat menggunakan tempo-tempo dan ritme yang berbeda, tidak hanya bergerak pada satu kecepatan, namun dapat memilih kecepatan yang paling sesuai untuk diterapkan terhadap situasi antara anda dan uke. Ritme adalah hasil/akibat dari pernafasan anda sendiri. Dengan menghembus nafas saat anda harus mengemus nafas, dan menarik nafas saat anda harus menarik nafas, tercipta ritme.
Bila kepekaan (perasaan), pernafasan, dan ritme disertakan bersama dan menjadi satu, kokyu-ryoku, atau tenaga pernafasan akan lahir. Anda dan orang lain akan menjadi satu : kemana anda mengarah anda akan mampu membuat uke ikut terbawa. Tidak diperlukan latihan khusus apapun untuk mendapatkan tenaga pernafasan, karena tenaga pernafasan adalah sesuatu yang keluar dari perasaan anda sendiri. Jika anda terus menerus berlatih teknik-teknik dasar secara sungguh-sungguh, akhirnya anda akan menyadari, "Inilah tenaga pernafasan". Sekali anda telah mendapatkan pengalaman tersebut, dengan terus berlatih anda akan meningkatkan kemunculannya, sampai akhirnya ia menjadi hal yang konstan.
Sekali hal itu telah terjadi, anda akan mengalami apa yang disebut Morihei Ueshiba sebagai " menyatu dengan alam semesta ".

KI
"Ki" adalah menguasai sempurna keseimbangan
Di Aikido kita sering menggunakan kata " ki ", atau energi, tapi kata ini mencakup arti yang bervariasi. " Ki " sebagaiman yang dimanifestasikan dalam penerapan teknik-teknik adalah apa yang kita miliki ketika komponen-komponen dari postur yang benar, garis terpusat, pernafasan, ledakan tenaga dari energi yang terfokus, penentuan waktu, dst., menjadi satu sehingga kita mencapai tingkat tertinggi dari keseimbangan sempurna. Dapat dikatakan bahwa "ki" adalah "penguasaan keseimbangan secara sempurna".
Arti dari "ki" pada pernyataan " selaraskan ki anda" mengartikan kepekaan terhadap mitra anda, dan mencakup semua elemen yang datang dari keadaan/bentuk mitra anda, sehingga tenaganya, kecepatannya, penentuan waktunya dan ritmenya adalah bagian dari arti ki pada pengertian ini.
Ketika anda terus berlatih, anda akan menjadi lebih peka terhadap bagaimana lawan anda akan menyerang anda, kearah mana ia akan bergerak masuk, dan dimana ia akan menfokuskan tenaganya. Bisa dikatakan bahwa kemampuan untuk "melihat/merasakan energi" adalah salah satu tujuan utama latihan.
Menggali lebih dalam lagi kita melihat bahwa "ki" adalah zat alam semesta sekaligus yang mengendalikannya. Untuk menyelaraskan diri dengan alam semesta berarti harus berada dalam keseimbangan. "Aiki" yang berarti "menyelaraskan energi", berarti menghilangkan keakuan (ego) anda; ia adalah teknik berserah atau tunduk kepada aliran alami alam semesta. Dengan melakukan hal tersebut anda dapat dengan mudah menyadari ketergantungan diri sendiri (kemandirian) anda yang alami pada situasi yang sedang anda hadapi, dan melalui pengembangan keselarasan inilah kita menemukan realisasi dari aikido.

IRIMI
GERAKAN MASUK
Suatu gerakan tubuh yang memungkinkan anda bergerak masuk ke samping tubuh uke.
Dalam irimi, atau gerakan masuk, sebaliknya dari berbenturan secara berhadapan dengan tenaga uke yang datang, anda menyingkir dari garis tersebut dan bergerak masuk kesamping tubuhnya kesuatu "sudut aman". Dengan menggunakan irimi, anda dapat menggerakan tubuh anda ke posisi yang aman dan pada saat yang sama menggunakan tenaga mitra anda untuk menerapkan suatu teknik. Dalam irimi adalah sangat penting bagi anda untuk mengambil setengah langkah kedepan begitu lawan anda datang menyerang. Jangan sekali-kali menunggu serangannya datang. Karena anda sendiri bergerak maju, tenaga uke juga bertambah, dan dengan menggerakan tubuh anda ke titik tersebut maka hal itu akan membawa keberhasilan dari gerakan masuk. Selain itu, pastikan bahwa, meskipun anda bergerak maju kedepan, sebenarnya anda bergerak kebagian luar dari serangan orang lain tadi.

* Ketika anda bergerak maju, masuklah kesamping pukulan orang tersebut, dan hantam keatas kearah rahang dengan irimi-tsuki.


KAITEN
BERPUTAR BALIK
Selubungi gerakan uke kedalam gerakan melingkar anda.
Dalam aikido sebenarnya tidak ada gerakan yang benar-benar lurus; dasarnya adalah berakan melingkar, yang memungkinkan kita untuk mengarahkan kembali tenaga uke tanpa harus berbenturan dengannya. Selain itu, dengan memiliki kemampuan membuat gerakan-gerakan melingkar akan lebih memungkinkan keberhasilan membawa tubuh kita dekat dengan uke sehingga kita dapat dengan cepat menerapkan suatu teknik. Dengan menyelubungi gerakan lawan kita kedalam gerakan melingkar kita sendiri, kita dapat sepenuhnya mengambil alih tenaganya.
Didalam gerakan-gerakan melingkar, terdapat situasi-situasi dimana kita berada dititik pusat dan uke berputar dikeliling kita, dan situasi-situasi dimana uke berada di titik pusat, dan kita bergerak mengelilingi suatu garis yang menjadi lingkaran uke.
Gerakan melingkar tersebut tidaklah selalu berbentuk sebuah lingkaran sederhana yang datar; seringkali ia berbentuk spiral, atau dapat terlihat seperti ia bergerak diatas permukaan sebuah bola. Apapun bentuk gerakannya, sebuah gerakan melingkar adalah gerakan yang memungkinkan kita mengubah arah tenaga serangan tanpa menggangu aliran energinya.
Untuk dapat melakukan gerakan kaiten, adalah penting agar pusat keimbangan anda benar-benat mantap. Jika pusat keseimbangan anda sendiri dalam keadaan goyah/limbung, anda tak akan dapat melakukan suatu gerakan memutar balik yang stabil. Menjaga pusat keseimbangan yang kuat ini adalah salah satu prinsip yang memungkinkan anda memindahkan berat anda dari satu kaki kekaki lainnya.

* Setelah masuk, andan kemudian dapat menambahkan efek putaran untuk membuat uke kehilangan keseimbangan, dengan demikian anda dapat menerapkan shomen irimi nage.


MENERUSKAN (MEMPERPANJANG) GERAKAN TUBUH MITRA ANDA
Dengan membuat energi uke keterusan, anda membuatnya tidak bertenaga.
Jika anda dapat menyatukan diri dengan energi uke secara baik sehingga anda dapat "mengarahkannya", pada saat ia mengalami keterusan tenaga dan menjadi tak berdaya, anda menerapkan teknik anda. Ini adalah salah satu prinsip dasar aikido.
Misalnya, jika anda tersandung dan kehilangan keseimbangan, anda dengan segera dapat menguasai kembali kaki dan kesimbangan anda, tapi bila akan terlempar sepenuhnya, maka hal yang dapat anda lakukan hanyalah jatuh. Meneruskan gerakan tubuh uke mempunyai arti bahwa anda mampu mengarahkan tubuh uke hingga ia tidak lagi mampu mengendalikan kesimbangannya sendiri.
Dengan meneruskan gerakan tubuh dan kemudian menerapkan suatu teknik yang efektif, maka sangat mungkin untuk menyebabkan suatu potensi cedera fatal karena jatuh yang keras. Untuk dapat mencapai hal tersebut tanpa menggangu energi uke, anda perlu mengarahkannya sehingga energinya selalu keterusan melebihi tubuhnya sendiri. Sama seperti menarik tangan seseorang yang sedang mulai jatuh, adalah sangat penting, sekali anda berhasil mengambil keseimbangan uke, jangan beri dia kesempatan untuk memperoleh keseimbangannya lagi atau menguasai kakinya kembali.

PENENTUAN WAKTU (TIMING)
Renggutlah waktu untuk mengambil alih tenaga uke.
Gagasan utama aikido adalah menggunakan tenaga yang sedikit untuk mendapatkan efek yang besar. Bagian penting untuk mendapatkan hal ini adalah penentuan waktu anda saat anda melakukan kontak dengan uke. Seberapa banyak gerakan dan teknik yang anda ingat, jika menentuan waktu anda tidak tepat maka tekniknya akan "mati". Dilain pihak, jika anda dapat dengan trampil memadukan penentuan waktu anda dengan serangan uke, meskipun anda tidak melakukan teknik tertentu, anda akan tetap mampu untuk menyebabkan cedera yang cukup parah.
Apakah itu memadukan dengan mitra anda saat ia datang mencengkeram anda atau menghantam anda atau, sebaliknya, menghantam dia, apapun yang anda lakukan, penentuan waktulah yang membuat semuanya menjadi "hidup". Jika penentuan waktu anda terlambat, anda akan diserbu uke dan kelabakan; jika andan terlalu dini, uke akan melihat gerakan anda dan merubah serangannya. Anda harus menerapkan teknik anda tepat pada saat ia (uke) telah menetapkan dirinya untuk melakukan suatu serangan - inilah penentuan waktu yang benar.
Memanfaatkan waktu sepersekian detik itulah yang disebut " menyelaraskan". Adalah benar bila dikatakan bahwa dalam aikido semua teknik dimulai dari gagasan "menyelaraskan" ini.

* Ketika uke datang untuk mendorong pundak anda, pada saat yang sama ketika sikunya diluruskan, anda menggunakan pundak anda untuk mendorong balik. Sama seperti ia telah ditusuk/didorong dengan tongkat, semua tenaga serangannya berbalik kearahnya.


MENGGUNAKAN ENERGI MITRA ANDA
Tangkap penentuan waktu (timing) dari energi yang datang
Dengan menggunakan energi yang datang dari uke ketika ia datang merenggut tangan anda, anda dapat menciptakan situasi dimana ia akan menjadi sama sekali tak berdaya. Misalnya, jika ketika uke datang merenggut tangan anda dan mendorongnya, anda berpadu dengan energi tersebut dan menarik pergelangan anda kearah anda, anda akan mampu membuat uke kehilangan keseimbangan sebelum ia dapat menarik kembali tangannya. Alternatif lain, bila ia menarik anda, jika anda memadukan dengan tenaga tersebut dan bergerak pada saat yang bersamaan, anda dapat memanfaatkan energi tarikan nya.
Pada contoh diatas, jika penentuan waktu anda terlambat anda akan dikalahkan oleh energi uke, dan jika anda terlalu dini, uke akan melepaskan tangannya. Pada saat-saat dimana tenaga genggaman dilakukan / diterapkan, itulah saatnya anda harus menggunakan energi uke. Sekedar menarik tangan anda kedalam tidaklah cukup. Jika anda terfokus dengan benar, anda akan mampu untuk menciptakan koneksi yang nyata dengan energi uke.
Jika anda dapat mengendalian penentuan waktu ini dengan baik, pada saat ia kehilangan keseimbangan, uke secara tidak sadar akan menggenggam tangan anda lebih kuat untuk menunjang tubuhnya, dan pada saat itu ia tidak mampu untuk melepaskan genggamannya.
Begitu genggamannya kuat, anda dapat mengarahkan energinya dan masuk kesuatu teknik tertentu. Teknik mana yang anda gunakan tergantung dari posisi pegangannya. Meskipun energinya (genggaman) sudah tetap, dengan membiarkannya dan membuka diri, anda dapat memadukan diri dengan tenaga uke, dan anda akan mampu memanfaatkan energinya, baik itu tarikan atau dorongan, sama saja caranya.

* Dengan menggunakan energi uke yang datang ketika ia merenggut tangan anda, anda dapat menghilangkan keseimbangannya.


MENGENDALIKAN LUTUT UKE
Terapkan energi anda terhadap titik yang lemah.
Di aikido kita memiliki banyak teknik dimana kita mengunci pergelangan uke. Namun demikian, sekedar mengunci pergelangan saja tidaklah cukup; kita juga harus menerapkan teknik tersebut kepada bagian bawah tubuh uke, sehingga lutut uke dapat dijatuhkan. Jadi kita dapat melihat bahwa teknik tersebut dapat memiliki efek yang benar-benar nyata. Misalnya, dalam nikajo, jika kita hanya mengunci pergelangan dan uke mempunyai tenaga yang lumayan kuat, maka tekniknya tidak akan efektif. Namun demikian, jika kita menyalurkan energi kita melalui pergelangannya untuk mengganggu kestabilan lututnya, meskipun uke bertahan, kita akan mampu menghilangkan keseimbangannya.
Mungkin dapat kita katakan bahwa suatu teknik aikido adalah teknik dimana kita dapat menghilangkan keseimbangan orang lain tanpa harus menyakitinya. Dalam hampir semua kasus, ketika kita mencoba menerapkan suatu teknik, kita hanya berkonsentrasi pada tempat dimana kita pikir kontrol tersebut akan mempunyai efek, dan sering kita mencoba untuk mengerahkan tenaga kita melawan suatu sisi sudut dimana tenaga uke untuk bertahan sangat / paling kuat, sehinga terjadi benturan tenaga. Tetapi sekuat apapun uke, selalu ada satu garis dimana ia lemah. Dengan mengarahkan kembali tenaga ke garis tersebut dan membalikan semua tenaga uke kepada dirinya sendiri, ia tidak akan mampu untuk mempertahankan kakinya ( tetap seimbang).
Untuk menemukan garis tersebut, kita harus bekerja untuk meningkatkan kepekaan kita secara menyeluruh, misalnya, bagaimana kelihatannya uke, posturnya, keseimbangan, dan seterusnya. Untuk mencapai hal tersebut, adalah penting untuk mengalami / merasakan bermacam bentuk tenaga pada tubuh kita sendiri.

ATEMI

MENGHANTAM / MEMUKUL
Saat terjadinya kontak menjadi hantaman
Sensei Ueshiba, mengatakan, "Dalam pertempuran yang sebenarnya, atemi adalah tujuh puluh persen, teknik tiga puluh persen". Latihan yang kita lakukan di dojo (tempat latihan) dirancang untuk mengajarkan kita berbagai bentuk teknik, cara menggerakan badan yang benar, cara yang efektif untuk menggunakan tenaga, dan bagaimana menciptakan hubungan/kaitan dengan orang lain. Dalam pertempuran yang sebenarnya, kita harus menggunakan tenaga yang telah kita kembangkan dalam tubuh saat di dojo dan menggunakannya dengan satu ledakan sekaligus; kita harus memutuskan hasil akhir dari perkelahian pada saat itu. Dalam situasi tersebut atemi menjadi hal yang sangat penting.
Dalam aikido, kita tidak menggunakan kekuatan khusus apapun untuk melakukan atemi. Sama seperti teknik-teknik lainnya, kita dapat menghasilkan tenaga melalui menggunaan energi yang terfokus. Misalnya, dalam hal shoment tsuki, jika anda dapat menggunakan lutut depan untuk secara efektif menyalurkan seluruh tenaga gerak maju dari tubuh anda, semua energi tubuh akan disalurkan ketangan anda. Pada dasarnya, hal ini sama dengan prinsip dari hiriki no yosei (gerakan tenaga siku).
Pada atemi, penentuan waktu tentu saja sangat penting. Ketika uke datang kearah anda, jika anda dapat menentukan waktunya sehingga anda melakukan hantaman pada saat ia sedang tidak seimbang, meskipun tanpa menggunakan tenaga anda akan mampu memukul dengan tenaga yang besar.
Hantaman seperti yang digunakan di aikido tidak terbatas pada hanya memukul dengan kepalan atau tegatana (pukulan sisi tangan). Jika anda membuat kontak dengan uke dengan tenaga yang terfokus, itulah atemi, jadi mungkin saja menggunakan pundak, punggung, atau bagian manapun dari tubuh anda untuk melakukan atemi.

MENGENAL TEKNIK-TEKNIK AIKIDO

MENGENAL TEKNIK-TEKNIK AIKIDO
Teknik-teknik Aikido sebagai beladiri perkelahian cepat dan jarak dekat (close combat) banyak dipengaruhi oleh :

* Teknik Bantingan Judo Kodokan Jigoro Kano
* Teknik Kuncian Jujutsu gaya Sokaku Takeda (Bapak Jujutsu)
* Teknik Pedang (Kenjutsu), dan
* Teknik Toya berpedang/ straight spear (Yarijutsu)

Pada umumnya Aikido tidak menggunakan tendangan kaki, tapi dalam hal-hal yang sangat khusus, teknik kaki (ashi waza), juga diajarkan. Inipun dengan catatan pada Aikidoka tingkat Dan keatas. Di Indonesia, ashi waza nyaris tidak diadakan.
Aikido cocok untuk perkelahian ruangan sempit maupun melawan beberapa penyerang (multiple attacker), dan dapat dipelajari oleh pria dan wanita segala umur. Untuk anak-anak minimal 10 tahun.

* Teknik-teknik (waza) Aikido sebenarnya tergolong sederhana. Ada 2 (dua) hal pokok, yaitu
* Nage waza (melempar/membanting/proyeksi) dan
* Kihon waza (termasuk teknik kuncian/immobilisasi)
* Di dalam Dojo, Aikido menggunakan 4 (empat) pola dasar latihan, yaitu
* Tachi waza (teknik berdiri melawan berdiri),
* Suwari waza (teknik duduk melawan duduk),
* Hanmi handachi (teknik duduk melawan berdiri), dan
* Kaeshi waza (melakukan teknik dengan membuka serangan sebagai pancingan).

Dalam pelatihan, Aikido lebih mengutamakan keadaan badan yang rileks, mengendur. Dalam pengertian rileks sangat berbeda dengan lembek. Rileks, adalah energi yang terpusat dan terkontrol. Jadi, mempelajari Aikido adalah membiasakan kondisi badan selalu dalam keadaan rileks. Badan dan otot-ototnya yang sudah terkondisi dalam keadaan mengendur rileks ini akan terbawa dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi seperti ini akan menghasilkan suasana psikologi yang positif. Pikiran dan badan akan dalam keadaan rileks dan sadar.
Sebagai contoh adalah ketika anda pertama kali pergi ke dokter gigi. Saat anda duduk di kursi dokter gigi dan dokter gigi anda berkata, rileks saja! Kemudian anda mengendurkan otot-otot badan secara otomatis. Dengan badan beserta otot-otot yang mengendur secara terkontrol akan menimbulkan rasa nyaman, menurunkan temperatur emosi.
Keadaan rileks pun dapat dijumpai pada aktifitas yoga, hypnotheraphy, bahkan meditasi sekalipun, selalu ditekankan pada kondisi rileks total untuk mencapai keadaan alpha.

16 basic attack aikido

16 basic attack aikido :

1. Katatekosa-dori
2. Katate-tori
3. Kata-dori
4. Mune-tori
5. Shomen-uchi
6. Yokomen-uchi
7. Mune-tsuki
8. Katate-tori
9. Ryote-tori
10. Ryokata-tori
11. Ushirotekubi-tori
12. Ushirohiji-tori
13. Ushiroryokata-tori
14. Ushirotekubi-tori Kubi-shimi
15. Ushirotori
16. Ushirokubi-tori

teknik dlm aikido

Teknik dalam AIKIDO
KAMAE, “Kuda-kuda”

Dalam hal apapun, bentuk sikap menunjukkan kondisi mental seseorang. Maka dalam Aikido, diperlukan sebuah sikap (kuda-kuda) yang dilakukan sedemikian rupa sehingga memunculkan kondisi mental yang siaga namun tidak tegang.
Kuda-kuda dalam Aikido tidak dilakukan dengan kaku--yang hanya akan membuat setiap gerakan tegang dan tidak mengalir. Kuda-kuda harus dibuat sedemikian rupa sehingga akan menunjang setiap gerakan dalam Aikido. Walau demikian, sikap (kuda-kuda) harus tetap dalam keadaan dimana titik keseimbangan tubuh dalam posisi yang stabil sehingga tidak mudah digoyahkan. Sikap ini adalah ketika kita mampu menempatkan berat badan pada posisi terendah dan berkonsentrasi pada satu titik (hara: dua inci di bawah pusar).

MA AI, “Jarak yang sesuai”

Sebuah pertarungan, secara alamiah akan memerlukan suatu jarak yang sesuai, dimana si penyerang dapat
melancarkan serangan dengan efektif, ataupun si pembela diri dapat melakukan pertahanan dengan tepat.
Dengan memahami konsep ruang gerak/pertarungan yang ada di sekelilingnya (depan, samping, belakang) secara baik, seorang Aikidoka harus mampu mengukur jarak yang tepat bagi dirinya dengan lawan dalam mengaplikasikan setiap waza atau menetralisir setiap serangan yang mungkin ada.

KUZUSHI, “Menggoyahkan keseimbangan lawan”

Suatu serangan tentu akan baik bila si penyerang mampu menjaga keseimbangan tubuhnya dengan baik pula. Sehingga bila posisi tubuh lawan stabil, maka tentunya teknik Aikido apapun sangat sulit untuk dapat diterapkan. Hal ini mengingat bahwa lawan tidak akan mungkin “memberikan” dirinya begitu saja untuk dijatuhkan dan dia akan mencari cara untuk “melepaskan diri” dari teknik apapun apabila ia memang masih mampu untuk melakukan itu. Taknik Aikido hanya akan berhasil diaplikasikan ketika kondisi lawan tidak bisa menghindar lagi, dengan kata lain ia sudah “tidak punya pilihan lain” selain menerima teknik yang diterapkan padanya. Situasi seperti ini hanya akan terjadi ketika lawan sudah tidak memiliki kontrol atas tubuhnya sendiri. Untuk itulah pentingnya menghilangkan keseimbangannya terlebih dahulu.

ATEMI, “Menghilangkan konsentrasi lawan”

Secara harfiah, atemi berarti teknik pukulan/serangan. Dalam Aikido, atemi punya peranan yang penting sebagai penghilang konsentrasi lawan. Aikido tidak menggunakan atemi sebagai alat untuk menghancurkan lawan, karena teknik Aikido tidak diutamakan untuk merusak melainkan hanya sekedar melumpuhkan lawan.
Seperti halnya keseimbangan, seorang lawan akan sulit dilumpuhkan saat ia memiliki konsentrasi serangan yang sempurnna. Maka dengan atemi, seorang pembeladiri akan mencuri kesempatan dibalik kelengahan si penyerang yang mungkin hanya sepersekian detik namun sudah cukup memberinya waktu untuk mengaplikasikan waza Aikido.
Atemi tidak mutlak harus berbentuk serangan dimana sesuai dengan maksud dan tujuannya dalam Aikido, maka Atemi dapat berupa teknik apapun yang mampu menggoyahkan kemampuan fisik dan mental lawan.

SHIKAKU, “Sudut Mati”

Gelombang serangan yang datang bertubi-tubi tentunya akan sangat sulit untuk diantisipasi bila hanya terfokus pada serangan tersebut. Dengan memasuki ‘sudut mati’ (blind spot) lawan, maka serangan apapun akan terhenti karena sesaat kita seperti “hilang” dari jangkauan lawan.
Dalam prinsip ini, seorang Aikidoka harus mampu menempatkan posisi tubuhnya sedemikian rupa sehingga ia berada dalam posisi yang mampu menjangkau lawan, sebaliknya lawan tidak mampu menjangkaunya. Dengan kata lain, “dekat bagi kita namun jauh bagi lawan”.

SUKI, “Celah kelemahan lawan”

Suki disini mencakup semua hal yang sudah dijelaskan sebelumnya. Kelemahan lawan bisa muncul kapan dan dimana saja, tergantung kejelian si pembela diri untuk menemukan untuk kemudian memanfaatkannya dengan baik.
Suki dapat berupa bagian tubuh lawan yang terbuka tanpa perlindungan; dapat juga kesempatan yang muncul ketika lawan goyah keseimbangannya atau hilang konsentrasinya. Bila mampu memanfaatkan suki dengan baik, maka waza Aikido akan mampu diterapkan tanpa perlu mengeluarkan banyak tenaga.

RIAI, “Berkarakter pedang”

Harus dipahami bahwa semua serangan yang datang itu laksana pedang; jangan membloknya. Justru seorang pembela diri harus keluar dari garis serang dan mengalirkan serangan yang datang, sehingga ia tidak akan mengalami benturan dengan lawan.
Dan harus disadari pula bahwa teknik Aikido dikembangkan dari teknik pedang sehingga dalam mengaplikasikan setiap teknik harus selalu menyadari bahwa kita sedang “memainkan pedang” yang direpresentasikan dalam setiap teknik Aikido.

CHUSIN, "Garis tengah/Center Line"

Segala sesuatu selalu memiliki garis tengah / garis pusat sebagai titik pusat tumpuan atau poros keseimbangan. Pada tubuh manusia garis pusat keseimbangan dimulai dari titik seika tanden yang berada kira-kira 3 jari dibawah pusar. Kemudian ditarik garis lurus keatas melalui bagian tengah tubuh hingga berakhir pada ubun-ubun kepala dan dari tanden ditarik garis lurus kearah bawah, sehingga jatuh tepat diantara dua kaki pada posisi Shizen Tai. Pada saat anda berkonsentrasi di garis tengah tersebut, anda akan merasa lebih seimbang, stabil dan terfokus. Posisi selanjutnya untuk melatih Chusin adalah pada posisi Kamae. Pada posisi ini anda dapat melihat dan merasakan keberadaan Chusin sebagai garis imajiner dalam latihan. Bagi para pemula, wajib untuk mengkonsentrasikan setiap gerakan dan tehnik yang mereka lakukan pada Chusin. Fokuskan tubuh, tangan, pinggang dan kaki dalam satu garis lurus. Bergeraklah secara simultan.

Chusin juga berfungsi sebagai garis penghubung antara anda dan lawan, bagaikan jembatan yang menghubungkan 2 daratan yang terpisah. Chusin dapat menghubungkan “KI” anda dan “KI” lawan anda dalam sebuah garis lurus. Apabila Ki anda telah menjadi sebuah garis lurus dengan lawan anda, maka secara otomatis lawan akan kehilangan garis keseimbangannya dan akan terikat dengan garis keseimbangan anda. Maka dengan demikian, anda dapat mengendalikan lawan anda dengan ringan dan mudah, tanpa mengalami konflik.

Bersamaan dengan lamanya waktu anda berlatih, maka Chusin akan bertransformasi menjadi sebuah garis energi yang lambat laun akan melebur dengan gerakan anda secara alami/natural. Pada saat itu, kemanapun anda mengarahkan pikiran anda dan kemanapun tubuh anda bergerak, maka disanalah Chusin berada. Anda tidak lagi bergerak mengikuti garis tengah, tetapi garis tengahlah yang mengikuti gerakan anda. Setelah anda mencapai level ini, maka anda tidak lagi terikat dengan gerakan baku. Bergeraklah secara bebas dan natural, karena lawan telah menjadi satu bagian dengan anda.

ENSHIN, "Poros Lingkaran"

Hakikat dari tehnik-tehnik Aiki adalah sebuah lingkaran yang sempurna, tidak terputus ataupun terpatahkan. Bagaikan air yang mengalir tanpa gangguan atau seperti ritme nafas kehidupan yang terus berhembus hingga akhir waktu.

Gambaran esensi tehnik Aiki adalah seperti sebuah pusaran yang berbentuk spiral, dimulai dari sebuah lingkaran yang sangat besar dan kemudian mengecil, mengecil, mengecil, sehingga menjadi sebuah titik. Pusaran tersebut tidak berhenti sampai disitu saja, melainkan terus berputar sehingga titik tersebut lenyap dan tidak terlihat oleh mata. Sebagian orang akan menyangka dengan hilangnya titik tersebut, maka hilanglah pula pusaran tersebut. Tetapi pada hakikatnya pusaran itu terus berputar, walaupun mata kita tidak mampu lagi melihatnya.

Demikianlah tehnik-tehnik Aiki bekerja. Pada level awal, selalu diawali dengan lingkaran-lingkaran yang besar sehingga dengan kasat mata orang dapat melihat dan mengikutinya dengan jelas dengan demikian seseorang dapat mempelajari bentuk-bentuk teknik dengan mudah. Sejalan dengan bertambahnya pengetahuan dan pengalaman anda dalam memahami kebijaksanaan Aiki, maka secara alamiah lingkaran-lingkaran tersebut akan mengecil dan terus mengecil sehingga tidak dapat tertangkap oleh mata orang yang tidak terlatih. Pada tingkatan tersebut, tehnik akan sulit sekali dipahami bagi mereka yang tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman tentang Aiki. Maka pada tingkatan ini seseorang praktisi akan lebih memfokuskan latihannya dalam bentuk pengalaman tubuh secara langsung dengan merasakan keadaan yang disebut dengan “kondisi aiki”. Latihan seperti ini disebut “taitoku” (learn through experience). Akhirnya pada tingkatan yang lebih lanjut, seseorang dapat saja tidak lagi perlu melakukan kontak secara fisik dengan lawannya untuk melakukan sebuah teknik. Hal ini disebabkan karena energi gerak fisikal yang bersandar pada sifat kedirian seseorang telah berubah menjadi energi universal yang menyatu secara keseluruhan dengan apapun yang ada disekelilingnya dan mengikatnya sejak awal. Nilai yang disebut lingkaran kecil tanpa garis dalam dan lingkaran besar tanpa garis luar.

Dalam sebuah hukum tentang Aiki, dijelaskan pula bahwa pada saat pusaran energi materiil membesar, maka besaran energi imateriil akan mengecil. Begitupun sebaliknya, jika energi imateriil membesar, maka energi materiil mengecil. Bila mana anda telah memahami ini, maka anda telah memahami prinsip Enshin dalam Aiki.

SU CHU, “Fokus pikiran”

Setiap melakukan teknik apapun, fokus pikiran sangatlah penting. Dalam penerapan teknik, fokuskan terlebih dahulu pikiran anda. Berpikirlah lurus sebelum melakukan gerakan lurus. Berpikirlah tentang putaran sebelum bergerak memutar. Jadikan pikiran sebagai pemimpin dan penyatu kekuatan kita, untuk mengkoordinasikan tubuh dan pikiran hingga sampai pada apa yang disebut, ‘Ken Zen Ichi Nio’* atau Moving Zen.

KOKYU, “Kekuatan Napas”

Menggunakan Kokyu (pernapasan) sangatlah penting untuk menentukan momentum yang tepat untuk mengaplikasikan teknik. Dalam Aikido, Kokyu dihubungkan dengan In-Yo (Yin-Yang, Cina). Didasari oleh dua macam kontraksi pernapasan, yaitu menghirup (inhale) disimbolkan dengan In (Yin) dan menghembuskan (exhale) Yo (Yang). Ketika seseorang bersiap melakukan suatu gerakan, biasanya ia akan mengawalinya dengan menarik napas (In) untuk mengumpulkan tenaga dan bila melakukan diiringi dengan hembusan napas (Yo). Berdasarkan prinsip ini, momentum terbaik untuk mengaplikasikan teknik adalah ketika lawan masih dalam posisi In. Bila diterapkan teknik pada keadaan ini, maka napas lawan akan tersentak balik dan napasnya terpotong. Dalam situasi ini teknik akan mudah diaplikasikan pada lawan.

AWASE, “Mengalir” dan MUSUBI, ”Berpadu”

Awase dan Musubi merujuk pada sebuah hal yang sama, yakni upaya untuk melakukan harmonisasi/penyelarasan.
Setiap teknik harus dilakukan secara mengalir dan rileks. Penerapan secara terpatah-patah akan memunculkan banyak kesempatan untuk meloloskan diri dari setiap teknik dan menjadikan teknik tidak akan efektif karena aliran tenaga yang terhambat. Bila teknik dilakukan secara mengalir, akan mampu membuat lawan “tersedot” ke dalam “pusaran” yang dibuat oleh si pembela diri, bagaikan sebuah angin tornado yang mampu melarutkan dan menyatukan benda apapun (berpadu) yang ada didalamnya.
Dalam Aikido, kemampuan si pembela diri untuk berpadu dengan lawan dikarenakan kemampuannya untuk merasakan kondisi lawan; energi, emosi, keinginan dsb. Bagaikan dua utas tali yang disatukan (Musubi: simpul tali), maka ketika ujung satu ditarik maka ujung lain akan mengikuti. Demikian pula pada setiap penerapan waza Aikido, saat lawan ingin bergerak ke suatu arah, maka si pembela diri akan menyesuaikan dengan situasi itu. Saat si penyerang ingin melakukan suatu gerakan, kembali si pembela diri mengadaptasikan diri dengan respon/teknik yang sesuai. Dalam hal ini, si pembela diri tidak boleh menentang “arus” yang dibuat oleh si penyerang, karena itu akan menguras tenaga lebih banyak tenaga.

ZANSHIN, “Follow Through/Kewaspadaan”

Satu hal yang tampak sepele namun sering terlupakan adalah kewaspadaan yang harus dilakukan setiap saat, baik saat menghadapi serangan lawan ataupun ketika serangan itu sudah dapat dilumpuhkan. Yang sangat harus diperhatikan, bahwa ketika serangan lawan berhasil dilumpuhkan, bukan berarti bahaya sudah lewat. Justru kewaspadaan harus lebih ditingkatkan, karena kelengahan dapat menyebabkan lawan yang tampaknya sudah tidak berdaya memiliki kesempatan kedua untuk menyerang kembali.
Dalam keadaan dimana terjadi penyerangan dilakukan lebih dari seorang, Zanshin dilakukan dengan cara berkonsentrasi pada penyerang laionnya khususnya yang berada di area yang tak terlihat mata dengan tidak mengurangi fokus pada lawan yang telah dijatuhkan/dikuasai.

(http://kikunohanadojo.blogspot.com)

Bertarung ala Aikido

Bertarung ala Aikido


Aikido dulu dikenal sebagai Aikijutsu dikembangkan secara eksklusif dan tertutup oleh pangeran Teijun, putra ke-6 Kaisar Seiwa (keluarga Genji) Jepang. Sistemnya mulai dibentuk oleh Minamoto Genji Yoshimitsu di pusat pengembangan Istana Daito yang kemudian dikenal sebagai Daito Aikijutsu.
Sejak tahun 1920, Aikido mulai dimasyarakatkan oleh Profesor Morihei Ueshiba dan ia mendirikan organisasi Aikikai Foundation pada tahun 1940. Aikikai Foundation mendapat legitimasi dari pemerintah Jepang dan sejak saat itu menjadi pusat pengembangan Aikido dunia. Saat ini Aikikai Foundation dipimpin oleh Moriteru Ueshiba, generasi ke-3 keluarga Ueshiba.
Aikido adalah budo, yang secara harafiah berarti jalan kesatriaan atau seni bela diri. Budo yang murni merupakan penggabungan antara pikiran, napas, dan jiwa. Budo akan termanifestasi berdasarkan hati si praktisi, bukan oleh tekniknya. Selain jalan ksatria, aikido juga bisa dimanfaatkan untuk kesehatan. Mempraktekkan Aikido sama halnya dengan Anda berlatih kardiovaskular karena gerakan-gerakannya bersifat konstan. Selainitu, untuk bisa menampilkan gerakan tertentu, Anda tentu butuh energi dan energi tersebut hanya akan mengalir maksimal jika Anda
berada dalam posisi yang benar serta teknik bernapas yang benar.

Teknik dasar Aikido
Ketika berlatih Aikido, Anda perlu seorang sparing partner. Disebut, Uke (yang berinisiatif menyerang dan nage (yang bertahan dan menetralisasikan serangan) Berikut beberapa teknik dasar Aikido:



* Ikkyo; mengontrol penyerang dengan menempatkan satu tangan pada siku dan satu lagi dekat pergelangan tangan dengan memberikan tekanan untuk membanting penyerang ke tanah.
* Nikyo; menyeret uke dengan teknik kuncian pada pergelangan tangan, kemudian memutarnya sambil memberikan tekanan yang menyakitkan pada saraf.
* Sankyo; teknik memutar yang dimaksudkan untuk memberikan tekanan spiral pada seluruh lengan, termasuk siku dan bahu.
* Yonkyo; teknik penguasaan bahu dengan cengkeraman kedua tangan pada lengan bawah.
* Gokyo; variasi lain dari ikky, di mana tangan yang mencengkeram pergelangan tangan dibalikkan dan cukup efektif dalam upaya merebut senjata lawan.
* Shihonage atau bantingan empat arah.
* Kotegaeshi yang melibatkan sebuah bantingan sambil mengunci pergelangan yang menekankan pada otot pergelangan.
* Kokyonage, yang juga dikenal sebagai bantingan pernapasan.
* Iriminage atau bantingan dengan tubuh terlebih dahulu merangsek ke tubuh lawan.
* Tenchinage atau bantingan bumi dan langit
* Koshinage atau bantingan pinggul versi Aikido
* Kaitennage atau bantingan berputar, di mana nage menyapu lengan uke kembali hingga mengunci sendi bahu setelah nage menerapkan tekanan dorognan ke depan untuk membanting penyerang.

Selain itu, ada 4 kelompok latihan utama.

* Katai, yang mengarah pada latihan dasar dan lebih kepada pembangunan fondasi gerakan tubuh dan pernafasan;
* Yawarakai, melatih yang terserang untuk membelokkan serangan dan memadukan gerakan untuk menguasai penyerang atau situasi
* Kino-nagare, melibatkan latihan bagi yang terserang untuk menahan atau melawan serangan dengan memadukan gerakannya dengan penyerang bahkan sebelum melakukan kontak
* Ki, yang merupakan teknik aikido absolut dan melibatkan pembangunan sebuah hubungan dari ki atau spirit dari terserang dan penyerang.

Ingin berlatih aikido?
Semua teknik dasar aikido itu bisa dikombinasikan hingga ratusan gaya lainnya. Menguasai setiap teknik menuntut disiplin dan dedikasi. Tapi, Anda tidak akan bisa menjadi master Aikido hanya dengan menyaksikan -walau secara terus-menerus- seni beladiri ini melalui film atau televisi, termasuk media lain.

Satu-satunya cara bila Anda ingin disebut sebagai master Aikido, Anda harus mempelajarinya langsung dari seorang sensei. Ini berarti Anda mesti masuk ke dojo hingga kelas terakhir. Mungkin Anda bakal merasakan sedikit sakit akibat terjatuh dan terbanting berkali-kali di atas matras, tetapi itu semua akan terbayar bila Anda telah merasakan manfaatnya.

Kamis, 01 April 2010

Taido

Mendefinisikan budo Kreatif Baru
Posted: October 14th, 2009 | Author: admin | Filed under: Uncategorized | Tags: budo , karate , martial art , taido , taido karate | No Comments » Dikirim: 14 Oktober 2009 | Author: admin | Filed under: Uncategorized | Tags: budo , karate , seni bela diri , Taido , Taido karate | Tidak ada Komentar »

Taido is a martial art founded in Japan by Seiken Shukumine. Taido adalah seni bela diri yang didirikan di Jepang oleh Seiken Shukumine.

Taido has its beginnings in old-style Japanese martial arts. Taido memiliki awal dalam gaya lama seni bela diri Jepang. Fearing that Japanese Budo, particularly karate, were not adapting to meet the needs of society, Shukumine developed a style of Karate called Genseiryu in 1953. Khawatir bahwa budo Jepang, khususnya karate, tidak beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Shukumine mengembangkan gaya Karate disebut Genseiryu pada tahun 1953.

Later, Shukumine grew to see karate as narrow and static. Kemudian, Shukumine tumbuh untuk melihat karate sebagai sempit dan statis. He decided that the limitations of karate lay in its linearity. Dia memutuskan bahwa keterbatasan karate terletak pada linieritas tersebut. In 1964, he expanded his theories of motion beyond the boundaries of karate and established Taido . Pada tahun 1964, dia mengembangkan teori tentang gerak di luar batas-batas karate dan mendirikan Taido .

Shukumine meditated on how to make techniques more adaptable and universal. Shukumine merenungkan bagaimana membuat teknik yang lebih mudah beradaptasi dan universal. Taido's techniques offered many innovations: the inclusion of spinning and twisting movements, aerial maneuvers, fast and effective footwork, and a changing body axis. teknik Taido yang ditawarkan banyak inovasi: masuknya manuver berputar dan gerakan berputar, udara, cepat dan efektif gerak kaki, dan sumbu tubuh berubah. In Japanese, Taido means “way of the body.” Dalam bahasa Jepang, Taido berarti "cara tubuh."

Why is Taido different from karate? Mengapa Taido berbeda dari karate? Taido techniques employ changes of the body's axis in order to facilitate simultaneous defense and kicking techniques. teknik Taido mempekerjakan perubahan sumbu tubuh untuk memfasilitasi pertahanan simultan dan teknik menendang. Taido also relies on the use of footwork to take strategic angles and distance to the opponent. Taido juga bergantung pada penggunaan gerak kaki untuk mengambil sudut strategis dan jarak ke lawan. This footwork is functionally connected to the body mechanics that form the basis of each kick, punch, or other technique. gerak kaki ini secara fungsional dihubungkan dengan mekanika tubuh yang membentuk dasar dari setiap kick, punch, atau teknik lainnya. Taido uses exciting body movement to create strong techniques and determine the spatial relationship with the opponent. Menggunakan gerakan tubuh Taido menarik untuk menciptakan teknik yang kuat dan menentukan hubungan spasial dengan lawan.

Taido's strategy is based on immediate reaction to dynamic challenges instead of pre-determined algorithms of aggression and defense. Taido strategi ini didasarkan pada reaksi langsung terhadap tantangan yang dinamis, bukan algoritma yang telah ditentukan sebelumnya agresi dan pertahanan. Taido's movements are also designed for improving health and longevity. gerakan Taido itu juga dirancang untuk meningkatkan kesehatan dan umur panjang.

Taido's original objective was, and continues to be, the application of scientific methodology and classical values to the evolution of the martial arts. Tujuan asli Taido adalah, dan terus menjadi, penerapan metodologi ilmiah dan nilai-nilai klasik pada evolusi seni bela diri. According to its creator, Taido's ultimate objective is to enable its practitioners to function at a high level in society. Menurut penciptanya, Taido Tujuan akhir adalah untuk memungkinkan praktisi untuk berfungsi pada tingkat yang tinggi di masyarakat.

There are five essential principles in Taido. Ada lima prinsip penting dalam Taido. Keep your mind as clear and uncluttered as the polished surface of a still pond. Jaga pikiran Anda sebagai jelas dan rapi sebagai permukaan dipoles dari kolam yang tenang. This way you will understand the heart of your environment. Dengan cara ini Anda akan memahami jantung lingkungan Anda. Having a responsive attitude will help you avoid confusion. Memiliki sikap responsif akan membantu Anda menghindari kebingungan. Be confident. Jadilah percaya diri. Body and spirit must be united. Tubuh dan jiwa harus bersatu. Hold yourself with dignity and you need never fear insult. Tahan diri Anda sendiri dengan martabat dan Anda tak perlu takut menghina. Invigorate your spirit from the source of energy deep in your abdomen. Menyegarkan jiwa Anda dari sumber energi yang jauh di dalam perut Anda. With the right intention you will never be threatened. Dengan niat yang tepat Anda tidak akan terancam. In every thing you do, follow the correct precepts you have practiced. Dalam setiap hal yang Anda lakukan, mengikuti aturan yang benar Anda telah berlatih. Following these principles, you react quickly. Setelah prinsip-prinsip ini, Anda bereaksi dengan cepat. Be adaptable in your movement and keep freedom of physical movement. Jadilah beradaptasi dalam gerakan Anda dan menjaga kebebasan gerakan fisik. The right methods will prevent you from being defeated. Metode yang tepat akan mencegah Anda untuk dikalahkan.

Taido includes five classes of body movements: vertical spinning movement, ascending and descending jumping movement, lever-like movement characterized by tilting the body's axis, horizontal spinning movement, and gymnastic movements. Taido meliputi lima kelas dari gerakan tubuh: gerakan berputar vertikal, naik dan turun melompat gerakan, gerakan tuas seperti ditandai dengan memiringkan sumbu tubuh, gerakan berputar horisontal, dan gerakan senam.

These movements are connected with punches, kicks, and other attacks. Gerakan-gerakan ini terhubung dengan pukulan, tendangan, dan serangan lainnya. The last category, called “ tentai ,” includes gymnastic movements, for instance back-flips, which makes Taido exciting to watch. Kategori terakhir, yang disebut "tentai," termasuk gerakan senam, misalnya back-flips, yang membuat Taido menarik untuk menonton. Taido has a special mehtod of footwork, which is called unsoku , as well as non-stepping locomotion, called unshin . Taido memiliki mehtod khusus gerak kaki, yang disebut unsoku , serta loncatan gerak non, disebut unshin.

Tournaments in Taido include sparring, forms, and Tenkai, which is a mock combat between one “hero” and five opponents. Turnamen sedang dalam Taido termasuk perselisihan, bentuk, dan Tenkai, yang merupakan memerangi mock antara satu "pahlawan" dan lima lawan. In Tenkai the judges award points to the teams in a similar manner as is done in figure skating. Dalam Tenkai poin penghargaan hakim untuk tim dengan cara yang sama seperti yang dilakukan di skating gambar.

Even after this explanation, unless you've actually witnessed Taido, you probably still won't have any solid concept of what Taido is about. Bahkan setelah penjelasan ini, kecuali jika Anda benar-benar menyaksikan Taido, Anda mungkin masih tidak akan memiliki konsep yang kuat tentang apa yang Taido sekitar. Also, merely watching the techniques doesn't show you what Taido is necessarily about. Juga, hanya menonton teknik tidak menunjukkan apa yang harus Taido tentang. To truly get any budo, you have to get an idea of why the techniques are performed as they are. Untuk benar-benar mendapatkan budo apapun, Anda harus mendapatkan ide tentang mengapa teknik-teknik yang dilakukan sebagai mereka.

Of course, Taido is changing art, so no explanation can really encapsulate everything that Taido is. Tentu saja, Taido berubah seni, sehingga tidak ada penjelasan yang benar-benar dapat merangkum semua yang Taido ini. Everyone eventually develops their own ways to apply Taido to what they do and skills. Semua orang akhirnya mengembangkan cara-cara mereka sendiri untuk menerapkan Taido untuk apa yang mereka lakukan dan keterampilan. Taido students practice responding creatively. Taido siswa praktek menanggapi kreatif. This is not a martial art that will stand in one place for long. Ini bukan seni bela diri yang akan berdiri di satu tempat untuk waktu lama.

Though most students practice in Japan, Finland, and Sweden, there are also schools in the USA, Australia, and several other European countries. Meskipun sebagian besar siswa praktik di Jepang, Finlandia, dan Swedia, ada juga sekolah di Amerika Serikat, Australia, dan beberapa negara Eropa lainnya.

Taido

Mendefinisikan budo Kreatif Baru
Posted: October 14th, 2009 | Author: admin | Filed under: Uncategorized | Tags: budo , karate , martial art , taido , taido karate | No Comments » Dikirim: 14 Oktober 2009 | Author: admin | Filed under: Uncategorized | Tags: budo , karate , seni bela diri , Taido , Taido karate | Tidak ada Komentar »

Taido is a martial art founded in Japan by Seiken Shukumine. Taido adalah seni bela diri yang didirikan di Jepang oleh Seiken Shukumine.

Taido has its beginnings in old-style Japanese martial arts. Taido memiliki awal dalam gaya lama seni bela diri Jepang. Fearing that Japanese Budo, particularly karate, were not adapting to meet the needs of society, Shukumine developed a style of Karate called Genseiryu in 1953. Khawatir bahwa budo Jepang, khususnya karate, tidak beradaptasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Shukumine mengembangkan gaya Karate disebut Genseiryu pada tahun 1953.

Later, Shukumine grew to see karate as narrow and static. Kemudian, Shukumine tumbuh untuk melihat karate sebagai sempit dan statis. He decided that the limitations of karate lay in its linearity. Dia memutuskan bahwa keterbatasan karate terletak pada linieritas tersebut. In 1964, he expanded his theories of motion beyond the boundaries of karate and established Taido . Pada tahun 1964, dia mengembangkan teori tentang gerak di luar batas-batas karate dan mendirikan Taido .

Shukumine meditated on how to make techniques more adaptable and universal. Shukumine merenungkan bagaimana membuat teknik yang lebih mudah beradaptasi dan universal. Taido's techniques offered many innovations: the inclusion of spinning and twisting movements, aerial maneuvers, fast and effective footwork, and a changing body axis. teknik Taido yang ditawarkan banyak inovasi: masuknya manuver berputar dan gerakan berputar, udara, cepat dan efektif gerak kaki, dan sumbu tubuh berubah. In Japanese, Taido means “way of the body.” Dalam bahasa Jepang, Taido berarti "cara tubuh."

Why is Taido different from karate? Mengapa Taido berbeda dari karate? Taido techniques employ changes of the body's axis in order to facilitate simultaneous defense and kicking techniques. teknik Taido mempekerjakan perubahan sumbu tubuh untuk memfasilitasi pertahanan simultan dan teknik menendang. Taido also relies on the use of footwork to take strategic angles and distance to the opponent. Taido juga bergantung pada penggunaan gerak kaki untuk mengambil sudut strategis dan jarak ke lawan. This footwork is functionally connected to the body mechanics that form the basis of each kick, punch, or other technique. gerak kaki ini secara fungsional dihubungkan dengan mekanika tubuh yang membentuk dasar dari setiap kick, punch, atau teknik lainnya. Taido uses exciting body movement to create strong techniques and determine the spatial relationship with the opponent. Menggunakan gerakan tubuh Taido menarik untuk menciptakan teknik yang kuat dan menentukan hubungan spasial dengan lawan.

Taido's strategy is based on immediate reaction to dynamic challenges instead of pre-determined algorithms of aggression and defense. Taido strategi ini didasarkan pada reaksi langsung terhadap tantangan yang dinamis, bukan algoritma yang telah ditentukan sebelumnya agresi dan pertahanan. Taido's movements are also designed for improving health and longevity. gerakan Taido itu juga dirancang untuk meningkatkan kesehatan dan umur panjang.

Taido's original objective was, and continues to be, the application of scientific methodology and classical values to the evolution of the martial arts. Tujuan asli Taido adalah, dan terus menjadi, penerapan metodologi ilmiah dan nilai-nilai klasik pada evolusi seni bela diri. According to its creator, Taido's ultimate objective is to enable its practitioners to function at a high level in society. Menurut penciptanya, Taido Tujuan akhir adalah untuk memungkinkan praktisi untuk berfungsi pada tingkat yang tinggi di masyarakat.

There are five essential principles in Taido. Ada lima prinsip penting dalam Taido. Keep your mind as clear and uncluttered as the polished surface of a still pond. Jaga pikiran Anda sebagai jelas dan rapi sebagai permukaan dipoles dari kolam yang tenang. This way you will understand the heart of your environment. Dengan cara ini Anda akan memahami jantung lingkungan Anda. Having a responsive attitude will help you avoid confusion. Memiliki sikap responsif akan membantu Anda menghindari kebingungan. Be confident. Jadilah percaya diri. Body and spirit must be united. Tubuh dan jiwa harus bersatu. Hold yourself with dignity and you need never fear insult. Tahan diri Anda sendiri dengan martabat dan Anda tak perlu takut menghina. Invigorate your spirit from the source of energy deep in your abdomen. Menyegarkan jiwa Anda dari sumber energi yang jauh di dalam perut Anda. With the right intention you will never be threatened. Dengan niat yang tepat Anda tidak akan terancam. In every thing you do, follow the correct precepts you have practiced. Dalam setiap hal yang Anda lakukan, mengikuti aturan yang benar Anda telah berlatih. Following these principles, you react quickly. Setelah prinsip-prinsip ini, Anda bereaksi dengan cepat. Be adaptable in your movement and keep freedom of physical movement. Jadilah beradaptasi dalam gerakan Anda dan menjaga kebebasan gerakan fisik. The right methods will prevent you from being defeated. Metode yang tepat akan mencegah Anda untuk dikalahkan.

Taido includes five classes of body movements: vertical spinning movement, ascending and descending jumping movement, lever-like movement characterized by tilting the body's axis, horizontal spinning movement, and gymnastic movements. Taido meliputi lima kelas dari gerakan tubuh: gerakan berputar vertikal, naik dan turun melompat gerakan, gerakan tuas seperti ditandai dengan memiringkan sumbu tubuh, gerakan berputar horisontal, dan gerakan senam.

These movements are connected with punches, kicks, and other attacks. Gerakan-gerakan ini terhubung dengan pukulan, tendangan, dan serangan lainnya. The last category, called “ tentai ,” includes gymnastic movements, for instance back-flips, which makes Taido exciting to watch. Kategori terakhir, yang disebut "tentai," termasuk gerakan senam, misalnya back-flips, yang membuat Taido menarik untuk menonton. Taido has a special mehtod of footwork, which is called unsoku , as well as non-stepping locomotion, called unshin . Taido memiliki mehtod khusus gerak kaki, yang disebut unsoku , serta loncatan gerak non, disebut unshin.

Tournaments in Taido include sparring, forms, and Tenkai, which is a mock combat between one “hero” and five opponents. Turnamen sedang dalam Taido termasuk perselisihan, bentuk, dan Tenkai, yang merupakan memerangi mock antara satu "pahlawan" dan lima lawan. In Tenkai the judges award points to the teams in a similar manner as is done in figure skating. Dalam Tenkai poin penghargaan hakim untuk tim dengan cara yang sama seperti yang dilakukan di skating gambar.

Even after this explanation, unless you've actually witnessed Taido, you probably still won't have any solid concept of what Taido is about. Bahkan setelah penjelasan ini, kecuali jika Anda benar-benar menyaksikan Taido, Anda mungkin masih tidak akan memiliki konsep yang kuat tentang apa yang Taido sekitar. Also, merely watching the techniques doesn't show you what Taido is necessarily about. Juga, hanya menonton teknik tidak menunjukkan apa yang harus Taido tentang. To truly get any budo, you have to get an idea of why the techniques are performed as they are. Untuk benar-benar mendapatkan budo apapun, Anda harus mendapatkan ide tentang mengapa teknik-teknik yang dilakukan sebagai mereka.

Of course, Taido is changing art, so no explanation can really encapsulate everything that Taido is. Tentu saja, Taido berubah seni, sehingga tidak ada penjelasan yang benar-benar dapat merangkum semua yang Taido ini. Everyone eventually develops their own ways to apply Taido to what they do and skills. Semua orang akhirnya mengembangkan cara-cara mereka sendiri untuk menerapkan Taido untuk apa yang mereka lakukan dan keterampilan. Taido students practice responding creatively. Taido siswa praktek menanggapi kreatif. This is not a martial art that will stand in one place for long. Ini bukan seni bela diri yang akan berdiri di satu tempat untuk waktu lama.

Though most students practice in Japan, Finland, and Sweden, there are also schools in the USA, Australia, and several other European countries. Meskipun sebagian besar siswa praktik di Jepang, Finlandia, dan Swedia, ada juga sekolah di Amerika Serikat, Australia, dan beberapa negara Eropa lainnya.

berbagai varian Aliran dalam Aikido

Monday, 27 July 2009

*
berbagai varian Aliran dalam Aikido
Aikido memiliki banyak varian style. Dalam hal ini semua dikarenakan perbedaan interpretasi dalam pemahaman Aikido dan juga penerapannya. Aikido memiliki organisasi internasional yakni IAF (International Aikdo Foundation) dan juga headquarter yang bernama Hombu Dojo dimana bernaung organiasi aikido yang paling besar di dunia AIKIKAI.

Aikikai merupakan generasi pertama dari varian Aikido dimana banyak yang mengatakan bahwa merupakan Ueshiba Aikido atau yang lebih dapat dikatakan adalah Aikido yang masih menrapkan prinsip-prinsip dan style dari Morihei sang founder. Generasi kedua merupakan generasi para Uchi Desi dang founder dimana setiap murid memiliki interpretasi sendiri-sendiri.


Generasi Pertama

Aikikai, dimana merupakai organisasi Aikido terbesar di dunia. memiliki markas besar di Hombu Dojo dan sampai saat ini masih dipimpin oleh cucu sang pendiri Moriteru Ueshiba (植芝 守央 Ueshiba Moriteru, born 1951).

Generasi Kedua

Generasi Kedua dari svarian style aikido ditemukan oleh para murid Ueshiba. Yang termasuk dalam golongan ini antara lain :
1. Yoshinkan Aikido, yang didirikan oleh Gozo Shioda tahun 1955
2. Yoseikan Aikido, yang didirikan oleh Minoru Mochizuki tahun1931
3. Shodokan Aikido, yang didirikan oleh Kenji Tomiki tahun 1967
4. Manseikan Aikido, yang didirikan oleh Kanshu Sunadomori tahun 1954, sebagai aliran independen yang berpusat di kyushu.


Perbedaan aliran itu tidak menimbulkan pertentangan sampai Ueshiba Morihei meninggal dunia kecuali Shodokan Aikido yang menyebabkan banyak kontroversi akibat diperbolehkannya semacam kompetisi yang tentunya hal ini mencederai prinsip dan semangat dari aikido.

Setelah Ueshiba meninggal muncul beberapa aliran aikido baru, diantaranya :
1. Ki Society, yang didirikan oleh Koichi Tohei tahun 1974, Ki Society atau ki aikido didirikan akibat konflik antara koichi tohei dan kishomaru ueshiba yang pada saat itu merupakan pimpinan dari aikikai foundation. Pertentangan itu disebabkan oleh perbedaan pendapat mengenai ki development dalam latihan reguler. Setelah Tohei pergi dari aikikai, maka Tohei mendirikan organisasinya sendiri yang diberi nama Shin Shin Toitsu Aikido, dan menamakan Aikidonya ki aikido.
2. Suenaka-ha tetsugaku-ho wadokai Aikido, yang didirikan oleh Roy Y Sunaka tahun 1975
3. Iwama Ryu, Aliran ini berkembang di daerah iwama jepang. Yang mengembangkan metodologi pengajaran aliran iwama adalah Morihiro Saito. Walaupun aliran iwama masih diakui sebagai bagian dari Aikikai, namun kematian Saito membuat perpecahan di kubu iwama-ryu. Dimana satu pihak mendukung untuk tetap berafiliasi dengan aikikai dan yang lain mendirikan organisasi independen Shinshin Aikishuren Kai (神信合気修練会?) dibawah pemimpinnya Hitohiro Saito.
4. Kokushai Aikido Kenshukai Kobayashi Hirokazu Ha (Kobayashi Aikido) yang didirikan oleh Hirokazo Kobayashi.

Aliran Aikido terus berkembag termasuk diantaranya yang independen dan tidak memiliki afiliasi dengan aliran yang disebutkan diatas.

Generasi Ketiga
1. Shin'ei Taido (親英体道) aliran ini mendekati aikido tradisional, ditemukan tahun 1956 oleh Noriaki Inoue (1902-1994) yang juga merupakan kemenakan dari Morihei
2. TendoRyu Aikido (天道流合気道 Tendō-ryū Aikidō) didirikan oleh Kenji Shimizu tahun 1982. Mendirikan Shimizu Dojo di tahun 1969 dan menamakan ulang Tendokan
3. Kokikai Aikido Internasional, didirikan oleh Shuji maruyama tahun 1986
4. Fugakukai International Asscociation, didirikan 1982 memiliki akar yang sama dengan shodokan tanpa elemen kom[petisi
5. Yoshokai, didirikan tahun 1991 oleh Takashi Kushida yang merupakan senior instruktur dari Yoshinkan Aikido
6. Aikido Yuishinkai Internasional, didirikan 1996 oleh Koretoshi Maruyama
7. Keijutsukai Aikido didirikan februari 1980 didirikan oleh Thomas H Makuyama. Keijutsukai berarti police/security technique.

aliran aikido

Yoshinkan, Aikido Gaya Keras
Dalam dunia Aikido berbagai gaya ada. Yang utama termasuk Aikikai, Yoshinkan Yoseikan, Shodokan Aikido, Ki Masyarakat dan lwama. Aikikai adalah gaya yang dipimpin oleh O-sensei's keturunan dan tetap menjadi organisasi Aikido terbesar.

Sementara itu, Yoshinkan didirikan oleh Gozo Shioda dan dikenal dengan praktek kaku yang tepat atau akurat. Shodokan Aikido yang digunakan untuk melatih dengan perdebatan dan berdasarkan aturan kompetisi. The Ki Society di Sementara itu berfokus pada pelatihan atau program khusus untuk mengembangkan ki. Lwama gaya yang memberikan perhatian lebih pada integrasi barehand senjata dan teknik. Ini adalah hanya beberapa dari
sekolah-sekolah utama Aikido. Mari kita fokus pada satu: gaya Yoshinkan.


Gozo Shioda, seperti kebanyakan dari pendiri Aikido utama sekolah-sekolah, adalah seorang mahasiswa atau O-sensei Morihei Ueshiba, pendiri Aikido. Sebagian besar siswa O-sensei membangun sekolah-sekolah mereka sendiri Aikido didasarkan pada pemahaman mereka pada ajaran-ajaran dan prinsip-prinsip dasar Aikido O-sensei yang mengajar mereka.

Aikido Shioda's Yoshinkan berfokus pada dasar-dasar Aikido. Enam gerakan dasar atau diajarkan kihon dosa berulang kali untuk Yoshinkan siswa. Siswa gaya ini menghabiskan banyak waktu dari rejimen pelatihan mereka mengulangi gerakan-gerakan dasar dalam teknik Aikido.

Namun, kadang-kadang pandangan pengamat luar Yoshinkan Aikidokas atau yang praktek Aikido sebagai memiliki terlalu otomatis atau terlalu kaku gerakan karena ketaatan mereka kepada teknik dan pelaksanaan yang benar setiap gerakan.

Inilah sebabnya Yoshinkan kadang-kadang disebut sebagai "gaya keras". Yoshinkan Aikidokas akan berlatih dasar-dasar dalam bentuk gerakan solo yang disebut kata. Namun demikian, sebagai Aikidokas Yoshinkan mendapatkan lebih banyak pengalaman, gerakan mereka menjadi lebih cair dan pada akhirnya akan mengembangkan teknik spontanitas.

Faktor pembeda lain Yoshinkan adalah posisi dari Aikidoka kaki dan pinggul. Gaya Aikido lain, para Aikidoka akan posisi tubuh mereka sedemikian rupa sehingga kaki depan lurus menunjuk ke depan sedangkan kaki belakang pada sudut 90 derajat ke depan.

Sementara itu pinggul agak ke samping. Posisi ini disebut kamae. Untuk Yoshinkan Aikidokas di sisi lain, dasar atau posisi normal melibatkan pinggul persegi dengan siku kaki depan sedikit keluar.

Pelatihan di bawah Yoshinkan Aikido berarti berulang kali berlatih teknik dasar sekitar 150 sampai Anda mendapatkan tepat pelaksanaan yang benar setiap gerakan atau teknik. Menguasai masing-masing dan setiap teknik yang akan membawa Aikidokas untuk menguasai sisa 3.000. Tidak seperti gaya lainnya, tidak Yoshinkan studi senjata apa pun bentuk dan praktek dengan senjata hanya sebagai bagian dari Aikido teknik tangan terbuka terutama dalam bidang pertahanan terhadap senjata bantalan gerakan lawan. Juga, Yoshinkan Aikido tidak berpartisipasi dalam kompetisi. Fokus Shioda's Aikido adalah pertahanan diri.

Ini adalah Robert Twigger yang membuat Yoshinkan Aikido dipopulerkan melalui bukunya Marah Putih piyama. Twigger, seorang penulis perjalanan Inggris dan petualang, rinci dalam bukunya yang ketat dan lebih sering kursus pelatihan mengerikan bahwa ia harus menanggung ketika dia mendaftar ke sebuah program 11-bulan Yoshinkan dimaksudkan untuk melatih instruktur.

Twigger's deskripsi pelatihan ketat dan menyiksa dirinya rutinitas yang diterima sejumlah kritik dari komunitas seni bela diri. Meskipun demikian, ia menerima beberapa pujian untuk menyampaikan pandangan yang realistis pengalamannya dengan Yoshinkan Aikido.